Penerapan Logika Matematika pada Ilmu Psikologi

Mengapa saya ambil cabang ilmu logika sebagai tema tulisan saya ? 

Karena, secara alamiah, logika pada dasarnya sudah ada sejak manusia itu dilahirkan, karena logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subyektif. Oleh karena itu, logika dapat mempengaruhi suatu tingkah laku manusia itu sendiri. Hal ini sangat berhubungan dengan ilmu psikologi.
 
Kita (sebagai orang awam) mengenal psikologi sebagai ilmu sosial, dan pasti mengenal matematika adalah suatu ilmu yang berhubungan dengan angka - angka. Jadi, kalian (sebagai orang awam) pasti membuat kesimpulan, matematika tidak ada hubungan dengan ilmu psikologi. Benar begitu bukan ?

Tapi ternyata, banyak diantara cabang ilmu matematika, yang diterapkan pada ilmu psikologi, contohnya : statistika, himpunan, logika, dan lain-lain. Biasanya cabang ilmu - ilmu itu diterapkan dalam bentuk tes psikologis (statistika), logika yang ada hubungannya dengan kepemimpinan (kepemimpinan dibahas dalam ilmu psikologi), dan sebagainya.

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas, bagaimana penerapan ilmu logika matematika, pada ilmu psikologi. Hal ini membuktikan pernyataan saya sebelumnya, bahwa ada cabang dari ilmu matematika yang diterapkan dalam ilmu psikologi.

So check this out :)

=========================================================

Disini saya akan menjelaskan apa itu definisi logika, menurut sumber yang saya baca....
  • Secara bahasa, Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat.
  • Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.
  • Secara umum, Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.
=========================================================

  Hubungan Antara Logika Matematika dengan Kepemimpinan pada Ilmu Psikologi

Menurut saya, logika, kepemimpinan dan psikologi itu sangat berkaitan erat. Mengapa demikian ?

Karena...
Coba bayangkan bila jiwa kita sedang labil, dalam keadaan seperti itu tidak mungkin kita bisa membuat sebuah keputusan yang benar. Keputusan yang dibuat secara tiba-tiba dan terburu-buru atau berdasarkan emosi sesaat tanpa dipikir panjang dengan logika juga tidak akan menghasilkan keputusan yang benar. Karena itulah 3 hal tersebut sangat berkaitan dan bahkan bisa dikatakan mempengaruhi kehidupan kita sebagai manusia.

Logika menunjang suatu kepemimpinan yang dibahas dalam ilmu psikologi. Dengan logika kita bisa membuat keputusan yang tepat dan benar sebagai pemimpin, baik dalam memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain. Selain itu, logika juga merupakan salah satu hal yang menopang jiwa atau psikologis kita. Karena Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah terlepas dengan hal yang bernama logika, tidak terkecuali dengan kepemimpinan. Setiap manusia lahir sebagai pemimpin, paling tidak dia nanti akan menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. 

Logika itu adalah dasar dari semua penalaran, yang istilah psikologinya adalah reasoning dan pelajaran logika itu biasa berkaitan dengan suatu pernyataan - pernyataan, atau biasa dikenal sebagai statement.

Contoh aplikasi logika matematika yg berkaitan dengan pengambilan keputusan :
  1. Misalnya ada seorang mahasiswa yang menjadi panitia penyelenggaraan suatu acara di kampusnya. Acara itu diadakan dari siang hingga larut malam. Dan tugas seorang panitia sudah jelas, harus mempersiapkan segalanya yang dibutuhkan di acara itu dari pagi hingga acara selesai. Tetapi, di waktu yang sama dia sebagai mahasiswa harus menyelesaikan tugas suatu mata kuliah yang harus diserahkan besok pagi.
Penyelesaian melalui logika matematika :

p : mahasiswa itu mengikuti keseluruhan acara tersebut
q : mahasiswa itu mengerjakan tugas mata kuliah nya sampai selesai



Keputusan yang mungkin terjadi adalah :

  1. p q: Jika dia mengikuti keseluruhan acara tersebut, maka dia bisa mengerjakan tugas mata kuliahnya hingga selesai. 
  2. p ~q : Jika dia mengikuti keseluruhan acara tersebut, maka dia tidak bisa mengerjakan tugas mata kuliahnya hingga selesai. 
  3. ~p q : Jika dia tidak mengikuti keseluruhan acara tersebut, maka dia bisa mengerjakan tugas mata kuliahnya hingga selesai.  
  4. ~p → ~q:Jika dia tidak mengikuti keseluruhan acara tersebut, maka dia tidak bisa mengerjakan tugas mata kuliahnya hingga selesai.
2.p→ ~


p
q
p q
Benar
Benar
Benar
Benar
Salah
Salah
Salah
Benar
Benar
Salah
Salah
Benar


Penjelasannya :

Menurut teori logika, pernyataan 1, 3, dan 4 adalah pernyaatan yang benar, sedangkan pernyaan 2 salah. Tetapi dalam kenyataannya, justru pernyataan ke 2 yang paling mungkin terjadi (masuk akal). Mungkin saja karena mahasiswa tadi harus mengurus acara yang diadakan pada hari itu, dia akhirnya tidak bisa menyelesaikan tugas mata kuliahnya yang harus dikumpulkan keesokan harinya karena acara yang berlangsung sampai agak larut dan dia terlalu lelah untuk mengerjakan tugasnya itu.

Dalam hal ini, keadaan psikologis mahasiswa tersebut sangat menentukan keputusan yang harus dia buat saat itu, apakah dia akan memilih pilihan 1, 2, 3, atau 4.

Pilihan 1 yang mungkin adalah yang terbaik bisa saja dia pilih kalau dia memiliki jiwa / keadaan psikologis yang kuat. Akan tetapi, bisa saja dia memilih pilihan 3 dengan meninggalkan tanggung jawabnya sebagai panitia pengurus acara untuk mengerjakan tugasnya. Atau yang paling parah, bisa saja dia memilih pilihan 4, yaitu tidak mengurus acara dan tidak mengerjakan tugasnya sama sekali hanya karena alasan malas.

Kasus dimana dia tidak mengerjakan keduanya karena sakit tidak dimasukkan dalam rumusan karena ini di luar persoalan. Bagaimana dia memilih salah satu keputusan sangat dipengaruhi keadaan jiwa / psikologisnya. Walaupun pilihan 1, 3, dan 4 menurut logika adalah pernyataan yang benar, dalam psikologi mungkin saja bertentangan. Karena itulah kedua ilmu tersebut sangat penting dalam kepemipinan, yang dalam soal ini bagaimana dia memimpin dirinya sendiri.

=========================================================

Daftar Pustaka

  • http://id.wikipedia.org/wiki/Logika
  • http://www.scribd.com/doc/25294033/Logika-Hubungannya-Dengan-Psikologi-Dan-Kepemimpinan